Foto : Kegiatan RDP Komisi III DPRD Sulut dan Dinas PUPR Sulut Senin (29/5)
SULUT – Proyek perbaikan ruas jalan Pontak – Lobu – Kalait mulai dipertanyakan masyarakat setempat.
Pasalnya proyek yang dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 sebesar Rp. 7 milyar penghubung kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara ini dinilai tidak jelas titik nolnya.
” Proyek kegiatan tercantum ruas jalan Pontak, Kalait, Lobu, tapi kenyataannya dimulai di ruas jalan “Walepongkor” jauh dari titik nol, “ungkap Chandra warga desa Mopolo.
Padahal menurutnya ruas jalan Mopolo juga butuh perhatian pemerintah propinsi karena paket tersebut terlebih dahulu melewati desa tersebut.
Dirinya bahkan menghawatirkan anggaran tersebut hanya terkuras di lokasi ruas Walepongkor.
” Kami hanya mempertanyakan sesuai program dari kegiatan Dinas PUPR bahwa pekerjaan dimulai dari titik nol yang seharusnya terlebih dahulu melewati ruas jalan di desa kami Mopolo, ” tandas Chandra.
” Kami sebenarnya tidak memaksa perbaikan di ruas jalan Mopolo harus dibuat baru, tetapi paling tidak ada penambalan dititik – titik yang sudah rusak parah, ” harapnya.
Sementara itu Plh Kadis PUPR Sulut Deacy Paat saat dikonfirmasi enggan memberikan tanggapan terkait program kegiatan yang dilaksanakan dinas yang dipimpinnya.
Paat bahkan terkesan tidak mengetahui program kegiatan yang sementara berjalan.
” Kita belum tahu itu (saya belum tahu) nanti saya coba cek lagi, ” ucap Paat singkat usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPRD Sulut Senin (29/5). (tem)