SULUT – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara menggelar Rapat Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan bersama stakeholder guna memaksimalkan tugas pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) sekaligus memastikan keakuratan kualitas data pemilih.
Kegiatan yang berlangsung Rabu (22/10/25) dihadiri Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, anggota Steffen Linu, Kepala Sekretariat Aldrin Christian, jajaran pejabat Bawaslu serta tiga narasumber yakni Winsy Kuhu, S.IP.,M.I.Pol, (Mantan Bawaslu Kalimantan Tengah) Dr Yudhi Dien, SE, MSi, (Akademisi), Abdullah Dahlan ST.P (Bawaslu Jawa Barat).
Turut hadir perwakilan Bawaslu kabupaten/kota, tokoh masyarakat, pegiat pemilu, dan insan pers.
Dalam sambutannya Ketua Bawaslu Ardiles Mewoh menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan kelembagaan yang dilaksanakan secara berjenjang di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara serial, dan saat ini sudah memasuki tahap kelima dari enam tahap yang direncanakan,” ujarnya.
Ardiles menegaskan, meskipun tahapan Pemilu belum kembali dimulai, Bawaslu Sulut tetap fokus pada penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Langkah ini diambil untuk memastikan pelaksanaan pengawasan Pemilu berikutnya berjalan lebih baik.
“Saya yakin, di Pemilu mendatang, peran Bawaslu akan semakin baik, berkaca dari pengalaman tahapan-tahapan sebelumnya,” tutur Ardiles.
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan membuka ruang partisipasi publik seluas-luasnya bagi masyarakat, akademisi, dan pegiat demokrasi guna memberikan saran serta masukan untuk peningkatan peran Bawaslu ke depan.
“Semakin banyak audiens yang memberi masukan, semakin banyak pula pegangan Bawaslu dalam memperkuat kelembagaan dan fungsi pengawasan,” kata Ardiles.
Ia menambahkan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menjadi dasar hukum penyelenggaraan pemilu saat ini tengah dievaluasi untuk dilakukan penyempurnaan.
Oleh karena itu, kontribusi pemikiran dari masyarakat dan pemangku kepentingan menjadi sangat penting.
Pentingnya Pengawasan Partisipatif
Selain itu, Ardiles menyoroti pentingnya pengawasan partisipatif dalam proses pemutakhiran data pemilih, yang ia sebut sebagai tahapan terpanjang dan paling kompleks dalam siklus pemilu.
“Pengawasan partisipatif menjadi kunci. Masyarakat tidak hanya sebagai objek, tetapi juga subjek dalam memastikan data pemilih yang akurat dan kredibel,” kata Mewoh seraya membuka secara resmi kegiatan. (tem)
