SULAWESI UTARA – Aksi damai ratusan buruh digelar di depan Kantor Gubernur Sulut, Selasa (02/09/2025).
Massa menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari pemberantasan pungli yang dianggap menghambat investasi, pembentukan desk ketenagakerjaan, hingga perbaikan sistem kerja dan perlindungan hak buruh.
Aksi yang berlangsung tertib ini mendapat respons langsung dari Gubernur Sulut Yulius Selvanus. Didampingi Kapolda Royke Langie, Ketua DPRD Andi Silangen, Wakil Ketua Royke Anter, anggota DPRD termasuk Rhesa Waworuntu yang turun menemui para pendemo.
Dalam pernyataannya, Gubernur Yulius Selvanus menegaskan pemerintah provinsi tidak akan menutup mata terhadap suara masyarakat.
“Semua aspirasi yang disampaikan hari ini adalah bagian penting dari demokrasi kita. Saya pastikan, pemerintah provinsi akan mengkaji dengan serius setiap poin yang menjadi perhatian buruh. Kita ingin Sulawesi Utara tetap menjadi rumah yang aman, produktif, dan menyejahterakan bagi seluruh rakyatnya,” ucap Yulius.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulut, Rhesa Waworuntu, juga menyampaikan sikap DPRD untuk terus mengawal aspirasi rakyat.
“Buruh adalah tulang punggung pembangunan daerah. Karena itu, DPRD Sulut akan memastikan setiap suara yang masuk tidak hanya didengar, tapi juga diperjuangkan dalam kebijakan. Kami ingin tercipta iklim kerja yang adil, transparan, dan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Legislator Dapil Minahasa – Tomohon saat diwawancarai awak media usai menerima demo buruh.
Lebih jauh, Politisi Rhesa Waworuntu menambahkan bahwa DPRD siap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam merumuskan langkah-langkah konkret yang bisa memperkuat kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga iklim investasi di Sulut tetap kondusif.
“Kami percaya, bersama pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Pak Gubernur, kita bisa menghadirkan kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat dan berkelanjutan,” tutupnya. (*/tem)
